Pemanasan global (bahasa Inggris: global warming; juga disebut perubahan iklim atau krisis iklim) adalah proses peningkatan suhu Bumi secara bertahap. Proses ini memengaruhi atmosfer, lautan, daratan, dan kehidupan di dalamnya. Penyebab fenomena ini adalah aktivitas manusia seperti pembakaran bahan bakar fosil, seperti batu bara dan minyak, serta penebangan hutan.
Aktivitas ini meningkatkan jumlah karbon dioksida di atmosfer, yang menyebabkannya memanas. Selain itu, aktivitas ini juga menyebabkan peningkatan gas lain di udara seperti metana dan nitrogen oksida. Perubahan komposisi atmosfer memiliki banyak dampak, baik dan buruk, pada kehidupan manusia, tumbuhan, hewan, dan bahkan seluruh ekosistem.
Salah satu dampak yang paling signifikan adalah dapat menyebabkan naiknya permukaan air laut. Ini karena air yang lebih hangat dapat dengan mudah mengembang. Ini akan berdampak serius pada orang-orang yang tinggal di daerah pesisir. Ini dapat menghancurkan rumah dan tanaman mereka, dan bahkan dapat menyebabkan mereka kehilangan nyawa. Ini juga dapat menghancurkan makhluk hidup lainnya, termasuk ikan di laut dan burung di darat.
Dampak lainnya adalah dapat menyebabkan kekeringan dan banjir. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya kelembapan di atmosfer, yang membuat air lebih sulit menguap. Hal ini juga dapat mempersulit pertumbuhan tanaman, yang akan berdampak negatif pada rantai makanan.
Selain itu, hal ini juga dapat menyebabkan hujan asam, yaitu zat kimia yang merusak lingkungan dan menyebabkan tanaman mati. Hal ini juga dapat membahayakan manusia dengan membuat kulit mereka gatal dan mata mereka perih. Hal ini bahkan dapat merusak struktur bangunan dan jalan.
Masalah lainnya adalah mencairnya lapisan es akan menaikkan permukaan laut, yang dapat berdampak buruk bagi masyarakat yang tinggal di daerah pesisir. Mereka harus pindah dari rumah mereka dan mengungsi. Beberapa dari mereka bahkan mungkin harus direlokasi ke dataran yang lebih tinggi. Hal ini akan sangat mahal dan memakan waktu.
Dampak terakhir adalah dapat meningkatkan jumlah badai dan tornado. Hal ini karena dapat mengubah cara badai bergerak. Badai dapat menjadi lebih kuat dan berlangsung lebih lama. Selain itu, badai juga dapat menyebabkan lebih banyak banjir. Oleh karena itu, penting untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan mengambil langkah-langkah lain untuk menanggulangi dampak perubahan iklim. Cara terbaik untuk melakukannya adalah dengan mengurangi penggunaan bahan bakar fosil dan beralih ke sumber energi terbarukan, seperti tenaga surya dan angin. Penting juga untuk mengedukasi masyarakat tentang bahaya perubahan iklim. Semakin banyak orang yang mengetahui masalah ini, semakin besar keinginan mereka untuk mengambil tindakan. Ini akan membantu mencegah krisis iklim menjadi tidak terkendali.