Memahami Mitigasi: Strategi Proaktif Menghadapi Perubahan Iklim
Mitigasi adalah strategi proaktif yang menekankan pada pengurangan emisi gas rumah kaca. Profesor Dr. Rachmat Witoelar, mantan Menteri Lingkungan Hidup dan Ketua Dewan Nasional Perubahan Iklim Indonesia, menjelaskan, "Mitigasi melibatkan upaya untuk mengurangi jumlah gas rumah kaca yang kita hasilkan melalui berbagai cara seperti penggunaan energi terbarukan dan efisiensi energi."
Strategi ini membutuhkan komitmen jangka panjang dan keberlanjutan yang kuat untuk memastikan efektivitasnya. Misalnya, pemerintah Indonesia telah menargetkan pengurangan emisi gas rumah kaca sebesar 29% pada 2030 melalui berbagai inisiatif mitigasi.
Namun, mitigasi bukanlah solusi tunggal. Meskipun langkah-langkah mitigasi penting, mereka tidak cukup untuk sepenuhnya mengatasi dampak perubahan iklim. Oleh karena itu, pendekatan lain yang dikenal sebagai adaptasi juga diperlukan.
Setelah Mitigasi, Adaptasi: Respons Fleksibel terhadap Perubahan Iklim
Adaptasi adalah pendekatan yang lebih reaktif terhadap perubahan iklim. "Adaptasi mengacu pada penyesuaian dalam sistem alam atau manusia untuk mempersiapkan dampak perubahan iklim," kata Dr. Saleemul Huq, seorang pakar perubahan iklim dari International Institute for Environment and Development.
Adaptasi mencakup berbagai strategi, termasuk membangun infrastruktur yang ramah iklim, mengembangkan varietas tanaman yang tahan terhadap perubahan cuaca, dan memperkuat sistem kesehatan masyarakat terhadap risiko yang ditingkatkan oleh perubahan iklim.
Secara ideal, mitigasi dan adaptasi harus bekerja secara bersamaan. "Kita harus berusaha keras untuk mengurangi emisi sambil juga mempersiapkan masyarakat kita untuk hidup dalam dunia yang mengalami perubahan iklim," ujar Profesor Witoelar.
Namun, implementasi ini memerlukan koordinasi dan kerja sama antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat. Pada akhirnya, setiap individu memiliki peran dalam menghadapi perubahan iklim. Dengan tindakan proaktif dan responsif, kita semua dapat berkontribusi dalam menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan dan tahan iklim. Jadi, apakah sudah siap untuk beraksi?