Tantangan perubahan iklim global menciptakan urgensi bagi semua sektor, termasuk industri konstruksi, untuk berubah ke arah yang lebih ramah lingkungan. Di Indonesia, inisiatif ini disambut dengan semakin banyaknya penggunaan bahan bangunan ramah lingkungan. Bahan-bahan ini didesain tidak hanya untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, tapi juga untuk menciptakan manfaat positif. Misalnya, teknologi isolasi termal dapat mengurangi penggunaan energi untuk pendinginan dan pemanasan, sehingga mengurangi emisi gas rumah kaca. Namun, transisi ini membutuhkan pendekatan yang komprehensif dan terpadu. Langkah-langkah berkelanjutan harus diambil dalam hal desain, konstruksi, dan operasi bangunan untuk benar-benar mewujudkan manfaat dari bahan-bahan konstruksi ramah lingkungan.